Laman

“Mandiri dan Siapkah Indonesia?”

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) mandiri mempunyai makna man•di•ri adalah keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pd orang lain: sejak kecil ia sudah biasa -- sehingga bebas dr ketergantungan pd orang lain;

Siti Basiyah, S.E seorang karyawati apotik mengatakan mandiri adalah Sikap kita menanggapi suatu permasalahan dengan kemampuan sendiri dan berkiblat atas sikap bijak.

Tulus Utami seorang supir menyatakan mandiri adalah Kemampuan berinteraksi dalam menanggapi masalah.

Prapti Yuono, S.Pd memaparkan bahwa mandiri berarti Perbuatan seseorang yang mampu mengeksploitasi kemampuannya di segala bidang.

Arina Budiarti seorang siswi SMA menyatakan bahwa arti mandiri adalah naluri yang dimiliki setiap orang yang merupakan karuni Tuhan YME, yang setiap saat mampu timbul karena beberapa factor perangsang.

Ragam cara dan pendapat untuk melukiskan arti mandiri di otak kita, dan ragam aspek kehidupan yang mampu menopang aplikasi mandiri itu, contohnya aspek technology.

Sepintas lalu, timbul pertanyaan “Apakah Indonesia sudah mandiri?”.

Sebenarnya kata “Wonderful” adalah kata yang pas disamping kata “Friendly” untuk cermin keunggulan technology Indonesia. Banyak sekali bahasa mesin yang membantu kita baik dalam mengelolah program aplikasi atau membantu program Aplikasi, seperti; Assembler , Java , Visual, Pascal, Ada, Eiffel, Z, Dev C++, Fortran, Cobol, Borland, Rubby dan masih banyak lagi. Semua bahasa mesin ini sangatlah membantu dalam hal kita untuk programming (membuat program), baik yang berbasis HTML, Java Script dan banyak lagi. Singkat penjelasan, aktivitas kita secara langsung dan tidak langsung berhubungan dengan technology yang sebenarnya sangat membantu hidup kita untuk mandiri.

Tapi, banyak orang yang masih belum biasa menjamah kemajuan technology. Menurut http://abarky.blogspot.com sebanyak 10-20% dari jumlah penduduk Indonesia yang tergolong tidak gaptek adalah berisi anak muda. Merebak pula isue “Guru Gaptek” mencapai 90%, dan jika benar maka fakta itu sanggup memukul dengan keras kemajuan bangsa Indonesia ( menurut http://www.psb-psma.org/ ).

Dan berita mengejutkan datang dari http://www.lihatberita.com/ yang menyatakan Kota Malang yang dikenal kota pendidikan di Jawa Timur ternyata masih banyak lembaga pendidikan yang luput dari perhatian pemerinta setempat. SDN Wonokoyo 2 Desa Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. SDN yang memiliki 36 jumlah siswa itu tak satupun yang mengetahui persoalan technology. Dari total guru yang ada, sebanyak 12 guru, yang berstatus PNS sebanyak 7 orang, sisanya Guru Tidak Tetap (GTT). Hanya satu guru yang mengetahui soal komputer. Beberapa siswa yang duduk di kelas 6, yang ditemui beritajatim.com, di sela-sela anggota Komisi D, DPRD Kota Malang melakukan inspeksi mendadak (Sidak), Kamis (10/03/2011) siang mengaku selama masuk di kelas 1 tak pernah diberikan mata pelajaran Komputer. Beberapa kejadian ini membuat kita pilu dan sedih tentang kemajuan pendidikan di Indonesia, terutama di bidang Technology.

Lantas tindakan apa yang harus kita tempuh untuk membuat bangsa Indonesia lebih menuju kekamandirian?

“Yippie…!”

Salah satu caranya yaitu meningkatkan kemauan dan kemampuan bangsa Indonesia dengan teknologi berbasis Hardware dan Software. Seperti yang dilakaukan sebuah organisasi di Universitas Indonesia. Dengan agenda tahunan maka pada tahun 2011 ini mereka kembali menyelanggarakan saimbara dengan tema Computer Festival 2011 “One Stop IT Event” ( http://compfest2011.com/ ). Acara akbar ini melibatkan peserta dari seluruh penjuru di Indonesia baik kalangan mahasiswa/i, siswa/i SMA/SMK/MA sederajat dan umun. Didasarkan atas niat yang suci dan tulus, acara ini bertujuan sebagai jembatan verol pada nadi IT Indonesia, sebagai konjugasi bagi bangsa Indonesia untuk lebih mandiri terutama “Inovasi pada bidang IT”, dan sebagai sarana untuk mencari benih unggul dalam kemajuan IT Indonesia.
Kiat pun tak menutup mata akan anak – anak Indonesia yang membuat inovasi yang menjerumus ketarap kemandirian (Inovasi Karya Anak Bangsa menuju Kemandirian Nasional.), seperti ; Saudara Yahya (siswa SMP) yang membuat situs jejaring sosial seperti facebook, dia membuat http://salingsapa.com/ yang saat ini sudah dipakai di 47 negara, bahkan dia diminta untuk mengisi kuliah umum di depan dosen dan mahasiswa ITB, Sudara Arrival Dwi Sentosa (siswa kelas dua SMP 48 di Bandung) telah berhasil menciptakan salah satu program anti-virus terbaik di Indonesia berama ARTAV (http://www.artav-antivirus.com/).

Dengan adanya bergagai kompetisi, seperti; Programming Competition; Blogging Competition; Game Design Competition; Robotic Competition, Workshop, Seminar, Entertainment dan Exhibition, maka kemandirian yang penuh akan cahaya Inovasi anak bangsa tidak mustahil untuk terwujudkan. Oleh sebab itu kami yang jauh dari sini selalu mendoakan dan berharap besar agar anak bangsa jangan bosan – bosannya berkarya. Karena karya anda mungkin berarti sangat berarti bagi Indonesia sebagai Inovasi Karya Anak Bangsa menuju Kemandirian Nasional.

Sekarang sudah dapatkah jawaban tentang “Apakah Indonesia sudah mandiri?”
Jawabanya ada pada diri anda masing – masing.

Takut kalah sama anak SMP yang bias buat ANTI VIRUS atau Situs Seperti Facebook, apa kata Dunia?


Referensi:
http://www.compfest2011.com/
http://www.google.com/
http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php/
http://salingsapa.com/
http://www.artav-antivirus.com/
http://abarky.blogspot.com/2010/11/pejabat-jangan-gaptek-facebook-twitter.html/
http://www.psb-psma.org/content/blog/guru-gaptek/
http://www.lihatberita.com/2011/03/tak-ada-lab-komputer-siswa-dan-guru.html
Wawancara eksklusif dengan Ibu Prapti Yuono, S.Pd, Ibu Siti Basiyah, S.E, Bapak Tulus Utami dan Saudari Arina Budiarti.

blogging  competition compfest 2011